Oktorama Yudi

Prioritaskan Diri Kembangkan Kemampuan Hidup Kembali Kemudian Hari

Sabtu, 25 Juli 2020

,

Apa yang di pikirkan?
Dan Apa yang ada pada gambar apakah realistis?

Menurut definisi yang saat ini kita fahami adalah suatu tempat berkumpulnya pendidik (guru) dan peserta didik (murid/siswa) beserta tenaga kependidikan (staf) dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk di berikan penilaian akhir yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik (pd) dalam waktu tertentu hingga akhir waktu yang di tentukan sesuai program pemerintah. (Pen.)

Menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 1976 tertulis bahwa sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran menurut tingkatannya.

Sedangkan menurut penulis yang pernah di baca pada tahun (seingatnya) 2003 (pada saat lulus sma) adalah waktu luang yang dimiliki orang dewasa yang berkemampuan untuk menyalurkan ilmunya kepada anak-anak sehingga anak-anak tersebut mengilmuinya, sehingga ketika dewasa anak-anak tersebut mampu mandiri menggantikan orang-orang dewasa.

Namun pengajaran saat ini jauh berbeda dari apa yang dahulu pernah berlaku, pengajaran masa lalu lebih banyak menjadikan manusia mandiri sedangkan saat ini pengajaran hanya berakhir pada muara perbudakan besar-besaran karena akhir dari kisah sekolah hanya kembali pada Ijazah yang sebagian besar kemampuan kemandirian mereka berakhir pada penyerahan tenaga dan pikiran semata.

Jika kita lihat dan baca gambar di atas kemudian kita rinci adalah sebagai berikut
1. Lembaga sekolah
2. Pengajar
3. Peserta didik
4. Orang tua
5. Handphone
6. Media sosial
7. Biaya

Lembaga sekolah yang sebelumnya menjadi tempat berkumpul peserta didik dan guru sekarang medsos yang menjadi tempat berkumpul yang mengajar dan yang di ajar bahkan orang tua beserta handphonenya juga isi quotanya.

Pada saat belajar mengajar sebelum terjadinya pergeseran pola hidup ini, kebanyakan orang tua berlepas diri atas perhatiannya kepada anak-anaknya dan seutuhnya menyerahkan pendidikan (padahal pengajaran)nya kepada sekolah, sehingga kemampuan mereka hanya bagaimana memenuhi kebutuhan hidup jasmani bukan kebutuhan hidup ruhani anak. Sehingga ketika terjadinya hal ini banyak orang tua yang keberatan untuk ikut serta mengajarkan anak-anaknya di rumah dari handphonenya via media sosialnya juga dengan kuotanya. 

Padahal sekolah yang saat ini adalah program pemerintah yang memiliki alur yang membentuk suatu generasi sesuai tujuan yang nampak dan yang tidak nampak. Sehingga para orang tua perlu mengikuti program pemerintah tersebut dan dalam hal ini sekolah sebagai penyambung rencananya.

Jika sebagian besar orang tua keberatan dalam mengikuti program pemerintah tersebut, sampai-sampai adanya gambar di atas, maka pikirkan secara hati terbuka untuk tidak meminta nilai berupa rapor bahkan ijazah anak-anaknya. 

Kembali pada gambar, jangan pernah mengecewakan guru yang mengajar di sekolah meskipun hari ini guru mengajar melalui mediasosial (medsos). Karena guru sesuai aturan pemerintah mengeluarkan nilai rapor dan ijazah dan bertanggung jawab kepada pemerintah.

Orang tua yang meyakini bahwa sekolah itu berat maka berlapang dadalah kepada sekolah dan penuhi kebutuhan sekolah, dan kebutuhan sekolah lainnya adalah kerjasamanya orang tua atas anaknya yang tak lain adalah PD dari sekolah tersebut.

Dan bagi orang tua yang mau menggunakan paragraph (ke tiga ) pada tulisan ini maka seyogyanya salurkan kemampuannya untuk menjadikan anak mandiri dan mampu menghadapi masa depannya yang kelak susah senangnya perlu berlapang dada menghadapinya, meskipun tak memiliki bukti hitam di atas putih, karena hal tersebut tidak menjadikan bukti nyata anak tersebut memiliki kemampuan sesuai kebutuhan di masa depan.

Kembali pada gambar bahwa memang hal itu adalah dilema saat ini dan akan terus berkelanjutan dalam waktu yang tak menentu menurut kita. Untuk itu persiapkan diri menghadapu masa depan yang berbeda dengan hari ini, maka berikan kemampuan kita kepada generasi pengganti hari ini di masa depan yang mampu mandiri dan tidak cengeng ketika orang dewasa telah mati. Sebab apa yang mereka hadapi akan sangat berat dan menentukan akhirat mereka. 

Semoga kita semua saling memahami, dan semoga perbudakan akan di hapus dari dunia juga membinasakan para pecinta dunia hingga akhiratnya kecuali kitapun bertobat.

Jumat, 10 Juli 2020

,
Tertulis pada tanggal 8 Juli 2020 atau klik pada link di bawah gambar ini

Link

Tertulis ulang bahwa Pendidikan itu adalah langkah-langkah yang membuat manusia itu mulia sehingga Allooh perintahkan para penghuni langit untuk bersujud kepada manusia karena kemuliaan yang Allooh berikan kepadanya dan perintah Allooh memuliakan manusia.

Sebab Allooh telah mengajari Adam nama-nama dan mengujinya di hadapan para malaikat. Dan Adam mampu menyebutkan nama - nama yang Allooh ajarkan. Sehingga Allooh memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada Adam sebagai penghormatan.

Kita bisa lihat pada ayat 31, 33 dan 34 pada Quran Surah 2 atau surah al Baqarah
Ayat 31

Ayat 33
Ayat 34

Hal tersebut di atas sebatas makna secara zahir yang bisa kita raih meski sebenarnya banyak makna yang terkandung di dalamnya yang mesti kita gali.

Namun ini adalah sebatas kemampuan yang di miliki sebagai simpanan yang tak ternilai bagi al faqir.

€○○○○○○○○○○○○

Mengapa tertulis oleh penulis pada gambar itu tertulis pendidikan bukan pengajaran?

Karena menurut penulis bahwa pendidikan dan pengajaran itu secara sepintas lalu tidaklah berbeda sebagaimana yang kita ketahui pada sekolah-sekolah pada umumnya dan pada ucapan-ucapan manusia pada umumnya pula.

Sekolah adalah tempat belajar dan di dalamnya juga tempat mendidik. Meski sebenarnya pendidikan dan pengajaran itu berbeda sebagaimana akan di lanjut pada tulisan berikutnya.

In syaa Allooh

Sabtu, 06 Juni 2020

,
Berlepas dirilah dari sekarang (di dunia ini) sebelum ayat-ayat Allooh menghukum kita sebab tidak menggunakan karunia yang telah diberikanNya kepada kita, berupa akal dan wahyuNya kepada kita.

Dan Allooh tidak akan menanyakan kepada kita siapa Imam kita kecuali jawabannya al-Qur'an sebagaimana para dai memberitahukannya kepada kita tentang pertanyaan Kubur.

Dan Allooh tidak pernah memerintahkan kita kecuali bertanyalah kepada ahlinya yang berarti mencari kebenaran yang kita sendiri yang mengikuti, melaksanakan dan bertanggung jawab.

Dan Allooh telah memerintahkan kita untuk Bacalah dan ikuti bacaan tersebut,  Yang bermaksud pada tiap masing-masing jiwa untuk membaca apa yang Allooh turunkan. Bukan mendengarkan dan sebatas mendengar.

Ingatlah hancurnya Islam yang berubah nama menjadi agama Yahudi yang terpecah menjadi 70 golongan disebabkan mereka tidak lagi membaca kitab Taurat yanh dibawa Nabi Musa atas mereka melainkam mengikuti Kitab Talmud syarah kitab Taurat oleh tangan-tangan Rabi'-rabi' mereka.

Ingatlah hancurnya Islam yang berubah nama menjadi agama Nashrani yang terpecah menjadi 71 golongan disebabkan mereka tidak lagi membaca kitab Injil yang dibawa Nabi Isa atas mereka melainkan mereka mengikuti Kitab perjanjian baru syarah kitab Injil oleh tangan-tangan pendeta-pendeta mereka.

Bisa jadi maka ingatlah hancurnya Islam yang terpecah menjadi 72 golongan disebabkan mereka tidak lagi membaca kitab al-Qur'an yang dibawa Nabi Muhammad atas mereka melainkan mereka mengikuti ulama yang tidak lagi takut kepada Allooh dan Kitab-kitab mereka Ulama yang menyelisihi al-Qur'an, bahkan kita tidak mau mengembalikannya kepada al-Quran kecuali dengan yakin percaya dengan mereka.

Padahal Allooh telah mengabari kepada kita, bahwa kelak mereka akan berlepas diri dari kita yang mengikuti mereka yang diikuti (Ulama, ustadz, ki ai, amir, tokoh, dsb)

Ingatlah dari alam barzakh hingga hari pembalasan mereka (ulama sekalipun) yang kita ikuti tidak akan membela kita, bahkan akan saling menyalahkan hingga penyesalan bertambah-tambah.

Maka ingatlah mulai hari ini.

Jadikan al-Quran sebagai Imam dan Rahmat, sebagai penjelas terhadap perbuatan kezhaliman dan kabar gembira bagi mereka yang berbuat Ihsan, dan berimanlah kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang datang dari Rabb kita, dan Allooh akan menghapus kesalahan-kesalahan kita dan memperbaiki keadaan kita. 

Siapa saja yang membaca al-Qur'an kemudian ia mengikuti isi al-Quran maka Allooh akan menunjukkan kita atas semua kesesatan di muka bumi ini dan akan diselamatkan dari siksa api neraka.

Yaa Allooh berilah kami hidayah dengan sebenar-benarnya hidayah, dan berilah kami petunjuk mengikuti petunjukmu dan tetapkanlah kami dalam mengikuti petunjukMu. Aamiin.

Walloohu a'lam bisshowaab.

Over 600,000+ Readers Get fresh content from Eva