Oktorama Yudi

Prioritaskan Diri Kembangkan Kemampuan Hidup Kembali Kemudian Hari

Sabtu, 27 April 2019

,

Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun,
ternyata kamu sendirilah orang-orang berdosa,
kita sendirilah orang berdosa,
Dan yang menyebutkan pula orang berdosa.

Segala puji Bagi Allooh yang telah menurunkan kepada seorang hamba sebuah kitab yang tidak menjadikan di dalamnya kebengkokan sedikitpun, kecuali mereka yang condong kepada ayat-ayat mutasyaabihat.

Sungguh Allooh telah mengabari kepada kita semua dalam ayatNya bahwa:
"orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu?? (Tidak) sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa"

Mencermati ayat di atas jika kita yang hendak
1. menjadikan al-Quran adala teladan;
2. meyakini al-Quran adalah pedoman hidup;
3. Yakin al-Quran tidak ada kebengkokan kecuali para pentakwil ayat-ayat mutasyabihat;
4. Menjadikan al-Quran sebagai Imam dan sebagai Rahmat;

Maka kabar yang demikian di atas atau pada gambar tidak mungkin akan disia-siakan atau ditinggalkan atau dijadikan sebatas dongeng belaka atau cerita masa lalu atau cuma tipuan atau ancaman, tetapi justru apapun yang al-Quran kabari adalah sebuah bukti keimanan yang mana ketika dibacakan ayat-ayat Allooh bertambah keimanannya kepada Allooh.

Kabar dalam al-Quran bukanlah sebatas informasi dalam berita yang kebanyakan kini menjadi sumber kedustaan dan fitnah, melainkan apapun dalam al-Quran adalah janji-janji berupa kabar gembira dan ancaman bagi orang yang berserah diri.

Orang yang menyombongkan diri bukanlah berbangga atas pakaiannya yang indah karena Allooh menyukai yang Indah.

Orang yang menyombongkan diri adalah mereka yang ketika kebenaran datang kepada mereka, justru mereka menolak kebenaran itu sendiri dan meremehkan orang yang menyampaikan kebenaran itu.

Sungguh kebenaran yang ditolak dan meremehkan orang yang menyampaikan adalah kebenaran yang datang dari Rabb bukan dari selainnya. Tidak lain dan bukan kebenaran itu ada dalam al-Quran, maka tinggalkan sikap seorang pengaku Muslim untuk menyombongkam diri dihadapan Ilahi.

Orang-orang yang dianggap lemah bukanlah orang-orang yang tidak dapat makan dan tidak dapat mencari makan baik melalui hartanya ataupun kekuasaannya melainkan orang yang lemah adalah orang yang tidak mampu menerima dan meyakini kabar dari Ilahi sehingga mereka melemahkan diri dan menyerahkan dirinya kepada orang-orang yang dianggap berilmu.

Padahal ayat itu memberi kabar bagi kita bahwa orang yang menyombongkan diri melempar pertanyaan sekaligus menafikan apakah dia (yang menyombongkan diri) yang menghalangi orang-orang lemah menerima petunjuk sedangkan ia (orang yang lemah) sudah sampai petunjuk Allooh kepadanya (orang-orang lemah), tapi karena ia meyakini orang yang menyombongkan diri lebih diikuti. Berakhir orang yang menyombongkan diri mengatakan sebenarnya kamu sendirilah orang-orang berdosa.

Sungguh mengabari kepada kita bahwa orang lemah tidak menjadi lemah ketika melihat siksa sudah didepan mata, dan tidak lula orang sombong menjadi kuat ketika melihat siksa.

Seyogyanya bagi kita bahwa hidup bukanlah antara yang diikuti dan yang mengikuti tapi diantara menyampaikan dan yang disampaikan.

Sungguh jika kita beranggapan dengan memberi penilaian antara yang mengikuti dan yang diikuti maka sebenarnya kita menjatuhkan diri dalam kebinasaan karena sebenarnya kita satu sama lain sama-sama manusia yang Allooh muliakan sehingga tidak ada batas yang mengkebiri di antara mereka ataupun saling menzhalimi atas mereka semua.

Tapi ambillah anggapan diantara yang menyampaikan dengan apa yang disampaikan karena hal tersebut tidak menzhalimi kemuliaan sesama manusia dan menjatuhkan martabat dan kehormatan di antara mereka.

Bukankah Nabi pernah berkata setelah pelarangan berdiri bagi para shahabat ketika menyambut kedatangan nabi pada saat majlis yang mulia. Dengan berkata "duduklah kalian sungguh aku dan kalian sama yang membedakan hanyalah al-Quran turun melalui aku"

Mengambil pelajaran yang kita petik hari ini bahwa berita yang Allooh turunkan menceritakan masing-masing bertanggung jawab atas masing-masing bukan menyerahkan keselamatan kepada satu dengan yang lainnya, melainkan satu sama lain akan saling menyalahkan sebagaimana satu ayat yang kita liat dan baca.

Semoga Allooh jadikan di antara kita menjaga kemuliaan saudara-saudaranya dan tidak merobek kemuliaan dengan rasa kebanggaan-kebanggaan yang menjerumuskan ke dalam api neraka yang amat dalam.

Sungguh yang membedakan kita adalah ketaqwaan bukan status kemuliaan berupa titel atau harta atau kekuasaan, tapi hal-hal itu yang menjadikan sebagai alat dan sarana manusia-manusia menjadi orang-orang mandiri lagi bertaqwa dan tidak menjadikan budak sesama mereka baik sadar maupun tidak sadar.

Ssmoga Allooh menjaga kita dari kesesatan yang membinasakan.

Baarokaloohulakum...

Al Faqir Syist
Bogor, 21 Sya'ban 1440h | 27 April 2019M

Over 600,000+ Readers Get fresh content from Eva